Mama, Aku Takut ke Dokter Gigi
Saat akan diajak periksa ke dokter gigi, si kecil takutnya bukan main. Duh, Nak, kenapa kamu takut banget sih. Eits, kita nggak perlu bingung kenapa si kecil takut karena secara nggak disadari, ada hal-hal yang kita lakukan dan itu bisa bikin anak takut ke dokter gigi lho, Bun.
Kata drg Henny Octaviana Danan, SpKGA dari Medikids Clinic by MHDC,, kebanyakan anak-anak itu nggak takut ke dokter gigi. Cuma, karena persepsi yang sudah diberi sama lingkungan, jadilah anak takut. drg Henny bilang, sebenarnya anak belum kenal dokter gigi.
“Tapi persepsi yang mereka terima apa? Kadang bundanya yang punya trauma ke dokter gigi. Nah, cara ngomongnya ke anak dari awal seakan-akan ke dokter gigi itu menakutkan,” kata drg Henny di sela-sela Happy Talkshow Kesehatan Gigi Anak di Festival Bunda Happy yang digelar HaiBunda bersama Vivo di Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Biasanya, kata drg Henny, orang tua bahkan kakek nenek sering juga nih bilang ke anak nanti bakal disuntik atau giginya bakal dicabut sama dokter gigi kalau nakal. Atau, ketika gigi anak akan dicabut, saudara, kakak, atau teman juga akan memberi persepsi kalau nanti giginya dicabut, bakal sakit banget.
“Diancam kalau nakal bakal dibawa ke dokter gigi, itu sangat menyusahkan kita dokter gigi. Terus kalau gigi anak mau dicabut, coba deh penyampaiannya diubah. Gigi anak perlu dicabut supaya nggak sakit. Jadi jangan ditakut-takutin,” tambah drg Henny.
drg Henny mengingatkan para orang tua untuk rutin mengajak anaknya mengecek kesehatan gigi di dokter gigi. Selama ini, pemikiran yang sering keliru adalah anak diajak ke dokter gigi ketika ada keluhan pada giginya. Padahal, dengan rutin kontrol, dilakukan edukasi juga follow up kesehatan gigi dan mulut anak.
Bahkan ketika sejak batita anak sudah terbiasa diajak ke dokter gigi, ini juga bisa meningkatkan keberanian mereka untuk pergi ke dokter gigi ketika mungkin ada masalah di giginya nanti. Kalau soal games di gadget soal peran dokter gigi, apakah bisa bikin anak terbiasa dengan dokter gigi dan akhirnya berani ke dokter gigi, Dok?
“Kalau games bisa jadi buat kita lucu. Tapi, buat anak belum tentu. Kan di games-games itu ada simulasi kita ambil kumannya, disemprot giginya, bahkan dicabut. Itu bisa timbulkan persepsi beda ke anak soal gimana sih rasanya gigi dikorek-korek gitu. Bisa aja persepsi anak itu terasa sakit kan,” kata drg Henny.
Jadi, penting banget nih, Bun, kita rutin ngajak si kecil kontrol ke dokter gigi. Jangan lupa, setelah mendapat edukasi soal perawatan gigi dan mulut anak dari sang dokter, kita terapkan juga di rumah ya, Bun. Seperti kata drg Henny, ketika dokter gigi sudah melakukan intervensi tapi di rumah gigi dan mulut anak nggak dirawat dengan baik, sama saja akan gampang ada masalah pada gigi dan mulut anak.
haibunda.com