Cabut Gigi Harus Punya Alasan Tepat

Cabut gigi kerap menjadi solusi untuk menghilangkan rasa sakit akibat penyakit gigi yang diderita. Namun perlu diketahui, cabut gigi tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus didasari oleh alasan yang tepat.
Mulut yang tidak dijaga kesehatannya bisa menyebabkan penyakit gusi dan berujung pada kerusakan gigi. Jika Anda mengalami kerusakan gigi, cabut gigi mungkin bisa menjadi solusi terbaik untuk menghindari rasa sakit pada gigi.
Sebenarnya gigi seseorang dapat tetap bertahan hingga akhir hayatnya. Namun, hal tersebut tidak akan terwujud apabila kesehatan gigi dan mulut tidak dijaga dengan baik. Ada saja gigi yang rusak atau mengalami masalah dan menyebabkan rasa sakit, sehingga cabut gigi perlu dilakukan.
Alasan dilakukan Cabut Gigi
Ada beberapa alasan seseorang mencabut gigi, baik karena alasan medis maupun estetika. Berikut ini adalah beberapa alasan seseorang mencabut gigi yang biasa disampaikan kepada dokter gigi.
- Infeksi gigi
Infeksi pada gigi biasanya menimbulkan nyeri berdenyut yang sangat mengganggu. Sebaiknya segera kunjungi dokter gigi jika kondisi ini terjadi. Dokter gigi akan memeriksa seberapa parah kerusakan yang terjadi. Selain itu, dokter gigi akan menilai apakah infeksi sudah sampai ke bagian tengah gigi (pulpa), yaitu lokasi pembuluh darah dan saraf. Cabut gigi bisa dilakukan jika dokter menilai infeksi tidak bisa disembuhkan dengan minum antibiotik atau setelah perawatan akar gigi tidak berhasil.
- Gigi bertumpuk
Siapa pun ingin memiliki susunan gigi yang rapi. Sayangnya, banyak hal yang bisa membuat susunan gigi tidak rapi dan bertumpuk. Faktor keturunan, efek penggunaan dot hingga usia di atas 3 tahun, kebiasaan mengisap jempol di masa kecil, hingga perawatan gigi yang buruk merupakan beberapa hal yang mungkin menyebabkan gigi bertumpuk.
Jika ini dialami dan dirasa mengganggu kesehatan atau penampilan, periksa ke dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan pencabutan gigi untuk memperbaiki susunan gigi yang bertumpuk dan berantakan. Penggunaan kawat gigi mungkin juga akan direkomendasikan untuk memperbaiki posisi gigi.
- Gigi bungsu
Gigi bungsu yang tumbuh tidak normal ditandai dengan posisi gigi bungsu yang miring ke depan atau belakang, posisi “tidur” ke arah samping, hanya keluar setengah atau terperangkap dalam tulang rahang, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit. Jika gigi bungsu bermasalah, cabut gigi akan direkomendasikan demi mencegah terjadinya kerusakan gigi ataupun masalah gigi lainnya.
- Penyakit periodontal
Penyakit periodontal, seperti periodontitis yang adalah infeksi pada gusi dan jaringan di sekitarnya, dapat menyebabkan kerusakan jaringan sekitar gigi, sehingga gigi akan menjadi goyang. Saat gigi goyang, cabut gigi dapat menjadi pilihan untuk mengatasinya.
- Mengganggu kesehatan tubuh
Cabut gigi mungkin perlu dilakukan pada seseorang yang mengalami infeksi gigi bersamaan dengan penyakit lainnya. Misalnya pada seseorang yang sedang melakukan kemoterapi, sistem kekebalan tubuhnya tidak dalam kondisi optimal, atau orang yang hendak menjalani transplantasi organ. Pada kondisi ini, cabut gigi perlu dilakukan karena infeksi gigi dapat membahayakan kesehatan tubuh secara umum.
Yang Perlu Dilakukan Setelah Cabut Gigi
Proses penyembuhan setelah melakukan cabut gigi biasanya memakan waktu beberapa hari. Selama proses penyembuhan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Berisitirahat dari aktivitas berat demi mencegah terjadinya pendarahan.
- Jika tak tahan dengan rasa nyeri yang mungkin timbul, minumlah obat pereda nyeri yang diresepkan dokter.
- Ganti kain kasa yang digunakan untuk menyumbat perdarahan setelah pencabutan secara teratur.
- Tetap membersihkan gigi dan lidah dengan cara menyikat pelan-pelan dan hati-hati.
- Berkumur dengan air garam hangat. Lakukan 24 jam setelah cabut gigi untuk mencegah pembengkakan.
- Jangan langsung makan makanan padat atau
- Cegah perdarahan saat tidur dengan cara memakai bantal agak tinggi.
- Selama proses penyembuhan hindari rokok.
Tindakan cabut gigi memang tidak menyenangkan. Untuk menghindarinya, usahakan untuk selalu menjaga kebersihan serta merawat kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
alodokter.com